Translate Bahasa

Senin, 18 April 2016

Kertas koran daripada menumpuk atau terbuang percuma, dapat Anda olah menjadi kertas daur ulang, yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk berbagai kreasi kerajinan tangan yang menarik seperti gantungan kunci, tempat tissue, sampai furniture.
Proses pembuatan kerajinan koran
Telah banyak kita jumpai model-model kerajinan dari berbagai macam bentuk dan bahan, ada yang terbuat dari rotan, bambu, enceng gondok, pelepah pisang, agel dan lain-lain.

Kami tidak terlalu banyak menggunakan bahan-bahan tersebut, tetapi disini kita menggunakan limbah khususnya limbah kertas Koran dan Sak Semen. Bahan ini ke belakangnya bisa dijadikan alternatif bahan pengganti dari rotan yang lambat laun akan habis.

Kami berupaya untuk memanfaatkan kertas koran dan sak semen tersebut menjadi barang-barang yang berguna dan bernilai jual tinggi yang dikerjakan murni oleh tangan-tangan terampil tanpa harus meninggalkan kualitas pelayanan kami:

1.Desain yang handal.
Dimana kami selain melayani bentuk-bentuk sesuai dengan pesanan, kami juga membuat desain yang unik.
2.Tenaga yang professional
Dengan terlatihnya anggota-anggota kami, karena secara berkala kami selalu berkumpul untuk selalu mengevaluasi produk yang dihasilkan sehingga tidak mengecewakan
3.Servis dan Garansi.
Setiap produk kami mempunyai garansi dimana barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan atau rusak, kami akan menggantinya.

Dari limbah-limbah tersebut dapat kami bentuk menjadi:
-Tas, Box, Tempat Vas, Kap Lampu, Furniture.
Kunjungan Bapak Walikota Surakarta
Bahan-bahan pendukung yang kami gunakan adalah:
-Triplex, Lidi, Kardus, Kain, Kawat, Benang, Besi untuk rangka, Tali dan Kayu.

Finishing yang kami kerjakan adalah menggunakan :
-Finishing non toxic, Melamine, Nitro Cellulose (NC), Pewarna Alam (daun jati, suji dll), Pewarna Makanan.

Dengan motto “Best Quality, Best Serve, and Competitif Price” kami siap melayani pemesanan anda.


CV BINA USAHA MANDIRI sejak tahun 2010, mendirikan beberapa lembaga atau kegiatan-kegiatan untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan pada saat diadakan pelatihan atau pemberdayaan diantaranya:

a. BINA USAHA MANDIRI
Suatu Lembaga yang bergerak dibidang kerajinan koran, yang bergerak di bidang pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga, baik dari Solo khususnya, maupun daerah lainnya pada umumnya.

b. CIPTA KARYA MANUNGGAL
Lembaga yang bergerak dalam bidang pengolahan dan pengelolaan sampah, yang bergerak di pemberdayaan bapak-bapak pemulung dan penarik sampah dan juga pemuda-pemudi, yang mengolah sampah menjadi produk yang siap jual yaitu dari membuat pupuk organik sampai produk-produk kerajinan dari limbah.

c. LPK “HOBBY”
Lembaga pendidikan non komersil, dimana kami mencarikan dana dari mana saja baik dari instansi pemerintah maupun instansi swasta, yang nantinya akan kami gunakan untuk mengedalan pelatihan-pelatihan di masyarakat yang membutuhkan pelatihan ketrampilan.

d. MITRA BERSAMA
Suatu lembaga yang menaungi anak-anak muda untuk berkarya dengan membuat daur ulang kertas ataupun bahan organik untuk kedepannya digunakan untuk membuat packing dan pembuatan label.

e. KSU BINA USAHA MANDIRI
Koperasi yang menyediakan permodalan atau bahan baku yang disediakan untuk kelompok atau paguyuban yang bergabung dikoperasi tersebut.

Jumat, 19 September 2014

Limbah Uang BI

Perajin kertas koran bekas, Siti Aminah, mendapat tantangan dari Bank Indonesia Solo untuk mengolah limbah uang kertas. “Saya ingin memanfaatkannya jadi bahan baku kerajinan,” katanya.

Bank Indonesia Solo tiap hari memproduksi rata-rata 200 kilogram uang tidak layak edar. Limbah uang kertas berbentuk briket tersebut tidak bisa dibakar karena mencemari lingkungan. Jika dibuang begitu saja, akan menumpuk dan memenuhi tempat pembuangan sampah.


Contoh : Briket Uang Kertas

Tahap pertama, Siti mengubah uang kertas berbentuk briket menjadi bubur kertas dengan bantuan bahan kimia. Lalu dicetak menjadi lembaran kertas ukuran 40x60 sentimeter. Sebagai tahap awal, dia pernah memproduksi buku catatan dan wadah dari limbah uang kertas.


Contoh : Buku Catatan dari limbah uang BI

Seiring permintaan pasar selain kerajinan kertas Siti pun bisa membuat limbah uang kertas itu menjadi asbak, vandel, keramik dan walpaper dinding. Pada barang-barang tersebut masih terlihat motif uang meskipun uang kertas tak layak edar itu sudah diremuk. Itulah yang menjadi ciri khas kerajian dari limbah uang.


Contoh : Walpaper Dinding dari Limbah Uang BI

Tim Kreatif Bina Usaha Mandiri, Eko Aryanto, menyampaikan limbah uang kertas hanya dicampur dengan resin dan katalis untuk menghasilkan bahan siap cetak.

“Campuran itu dimasukkan ke dalam cetakan menjadi bentuk yang diinginkan,” kata Eko,

Dia menyampaikan pembuatan kerajinan dari limbah uang itu baru dalam tahap uji coba. Saat ini dia sudah memiliki sepuluh macam bentuk. Proyek terbesarnya adalah menjadikan limbah uang itu menjadi keramik lantai dan wallpaper dinding. Kendati baru tahap uji coba, pihaknya sudah mendapat pesanan Lampung khusus untuk alas meja.

“Tapi belum bisa kami layani. Karena, sebelum barang-barang ini kami komersilkan, atau kami jual, kami harus dapat persetujuan dulu dari pihak BI,” kata Eko.

Seperti diketahui, selama ini BI Solo menghasilkan briket atau olahan uang tak layak edar yang sudah diremuk rata-rata 400 kilogram setiap pekannya. Dan saat ini, kebutuhan pengrajin terhadap limbah uang itu baru 200 kilogram itu pun satu bulan. Pihaknya berharap jika produk kerajinan dari limbah uang itu sudah bisa dimaksimalkan baik terutama dari sisi kualitas dan siap dipasarkan, maka pemanfaatan limbah uang juga bisa lebih banyak.

Bagaimana soal nilai jual produk tersebut. Siti Aminah pernah menjelaskan jika dibandingkan dengan pembuatan kerajinan kertas, pemanfaatan limbah uang menjadi keramik lantai atau wallpaper dinding jauh memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Dia membandingkan, dari satu kilogram limbah uang kertas akan dihasilkan kurang lebih 75 lembar kertas untuk pembuatan kerajinan berukuran 40 cm x 60 cm dengan ketebalan 1-2 milimeter. Dari 75 lembar kertas bisa jadi 75 item produk kerajinan yang mampu dijual dengan harga Rp15.000 hingga Rp20.000 per item.

Saat masih dalam bentuk lembaran kertas, satu lembar dijual hanya Rp5.000 hingga Rp6.000. “Sementara, jika dijadikan wallpaper misalnya yang berukuran 1,2 meter x 1,2 meter bisa mencapai Rp150.000 per lembarnya,” terang Siti.

Memang harga pasti untuk produk-produk itu belum ada. Tapi Eko memperkirakan, jika limbah uang itu dibuat menjadi asbak, maka bisa laku kisaran harga Rp20.000 per item. Vandel atau patung wisudah bisa mencapai harga kisaran Rp50.000 hingga Rp60.000 per item.

Minggu, 14 September 2014

Limbah Koran

Usaha berbasis sosial pemberdayaan bagi masyarakat untuk mengolah limbah koran menjadi barang yang bernilai jual adalah strategi CV Bina Usaha Mandiri sejak tahun 2009 silam. Usaha yang beralamat di Jl Kerinci Dalam VI No 16B, Sambirejo, Kadipiro, Banjarsari, Solo ini, sudah melakukan pelatihan kepada berbagai kalangan di kota-kota di Indonesia untuk mengolah limbah koran menjadi berbagai jenis kerajinan, seperti tempat tisu, dompet, tas, sandal, dan barang-barang furniture.

Dalam pelatihan yang dilakukan secara gratis tersebut, CV Bina Usaha Mandiri lantas menjual hasil kerajinan tersebut ke pelanggannya. Menurut Siti Aminah (40), usaha membuat daur ulang kertas koran menjadi barang kerajinan masih terbuka lebar bagi pegiatnya, karena pelaku yang bergerak diusaha tersebut masih sedikit. “Bahan-bahan yang berasal dari limbah koran mendatangkan kesan unik dan berharga jual tinggi”.

Contoh Produk :


Proses Pembuatan di Tempat Pelatihan

Proses pembuatan kerajinan koran dilakukan melibatkan anggota-anggota pemberdayaan di berbagai tempat yang sudah diberi pelatihan oleh CV Bina Usaha Mandiri. “Barang-barang kerajinan setengah jadi lalu dikirim dan melalui tahap finishing di kantor CV Bina Usaha Mandiri”.

Pembuatan kerajinan koran diawali dengan pemotongan barang dasar koran lalu membuatnya menjadi lintingan-lintingan panjang. Selanjutnya, kertas koran yang sudah dilinting lalu dianyam oleh para anggota pemberdayaan. Proses finishing dilakukan dengan melakukan pewarnaan agar barang kerajinan terlihat menarik.

Dalam proses pemotongan, melinting, dan menganyam, dilakukan manual dengan menggunakan tangan, selebihnya untuk pewarnaan menggunakan kompresor. “Sebernarnya ada salah satu Perguruan Tinggi yang membuatkan mesin untuk produksi, akan tetapi hasil kerja mesin tersebut belum maksimal”. Dalam kegiatannya, usaha yang mampu mengurangi limbah koran ini tidak pernah mematok target tertentu terkait jumlah produksinya.


Kerajinan koran milik Kelompok Usaha Bersama (KUB) Bina Usaha Mandiri, kelompok perajin asal Sambirejo, Kadipiro, Solo, terpilih menjadi produk inovasi terbaik se-ASEAN.




Jumat, 18 Oktober 2013

Limbah Daur Ulang Uang Kertas

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu 'alaikum Wr. Wb

         Mungkin kemaren saya udah post tentang daur ulang limbah uang kertas dan pengertiannya. Kali ini saya mau syering tentang pengolahan briket uang kertas tersebut selain menjadi kertas dan pecking limbah ini juga bisa kita jadikan aneka produk kerajinan unik dan memiliki nilai ekonomis tinggi separti : asbak, gantungan kunci, aneka patug, dan keramik dinding :

Contoh gambar kerajinan Uang kertas

          Inovasi terbaru yang dilakukan CV.Bina Usaha Mandiri kali ini adalah membuat produk, dari  potongan uang kertas sekecil mungkin kemudian dicampur dengan resin dan katalis, hingga selanjutnya siap dicetak sesuai produk yang diinginkan.
         “Prosesnya tidak terlalu rumit. Resin yang telah ditakar, kemudian dicampur dengan katalis, kemudian diaduk rata, dan dicampur sedikit demi sedikit potongan kertas sesuai selera. Setelah tercampur rata, adonan tadi dimasukkan ke dalam cetakan, dan tunggu hingga kering,”
        Walaupun telah Kami dipamerkan, kerajinan limbah uang kertas tersebut hingga saat ini masih dalam tahap uji coba dan proses penyempurnaan.
       “Kerajinan ini belum dapat kami komersialkan. Karena sebelum kami jual pada masyarakat, kami harus mendapat persetujuan dari BI dahulu. Kami pikir, jika diperjualbelikan kerajinan ini akan menjadi polemik. Mungkin bagi sebagian masyarakat yang tahu tidak masalah, namun bagi orang kurang tahu asal usulnya bisa jadi pro kontra. Untuk itu, sambil menunggu persetujuan dari BI, kami terus melakukan penyempurnaan,"

Gambar Saat kami pameran di Solo Square
Tempat Produksi kami di CV Bina Usaha Mandiri Sambirejo RT3 RW9 Kadipiro, Banjarsari, Surakarta.
  atau bisa hubungi Email : Tokositiaminah@gmail.com/ www.binausahamandiri.com
Sekian semoga bermanfaat.
Wa 'alaikum salam Wr. Wb

Minggu, 05 Mei 2013

DAUR ULANG LIMBAH UANG KERTAS

       Hari ini saya akan membahas tentang daur ulang uang kertas. Mungkin semua orang belum begitu tau kalau uang kertas bisa dijadikan karya seni. Daur Ulang Limbah Kertas Adalah Daur ulang yang Menggunakan bahan dari limbah uang yang sudah tidak dipakai lagi dari Bank Indonesia. Daur ulang limbah uang dari Bank Indonsia Solo menjadi aneka produk kerajinan unik dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
     Pengolahan dan daur ulang briket uang ini memiliki potensi besar untuk dikembangan. Kantor bank sentral (BI) Solo menghasilkan 200 kilogram briket setiap hari. Ditambah limbah dari kantor perwakilan lain di seluruh Indonesia. Jadi tidak membutuhkan biaya tambahan. Berbeda dibandingkan kertas koran yang membutuhkan penahan dasar agar lebih kuat. Kalau limbah uang, sudah menghasilkan kertas daur ulang yang ulet. Memang untuk mengawali pembuatannya dibutuhkan waktu untuk eksperimen.

      
 Perkenalan alat :

1.    Limbah uang
2.    Blender yang biasa kita pakai buat juice
3.    Ember min 3 ember
4.    Kain Perca ( penting ) agar blender tetep dalam keadaan kering
5.    Air
6.    Screen sablon
7.    Pikmen / pewarna textil
8.    Bak air buat naruh warna
Cara pembuatan    :

1. Rendam dulu seminggu/lebih uang kertas dengan soda api agar uang tidak terlalu keras saat di blender
2. Kalau tidak di rendam dulu uang akn cepat merusak blender/blender gak akan bertahan lama
3. Angkat uang yang sudah di rendam bilas dengan air lalu keringkan
4. Habis di keringkan kita siapkan semua alat yang di butuhkan
5. Kita masukan uang satu gelas aqua berukuran 200 ml kedalam blender dan 2 glas air ( nanti jika blender tidak kuat kita kasih air kembali secukupnya )
6. Kita tunggu proses blender tersebut, Jika dirasa sudah lembut masukan hasil blenderan tadi kedalam ember
7. Kalau sudah cukup kita masukan hasil blenderan kedalam bak yang berisi air yang sudah kita kasih pewarna pigmen ( pewarna sablon )
8. Kita siapkan screen sablon buat mengambil hasil blenderan yang ada dalam bak air
9. Lalu kita pres degan busa / Kain lembut biar permukaannya lembut
10. Habis kita pres kita jemur hingga kering
11. Jika sudah kering kita bisa menggambilnya

Cara penggambilan    :

1. Kita sobek dulu bagian tepi screen degan kuku / kain
2. Sehabis kita sobek kita tekan screen bagian luar degan jari telunjuk kita biar kertas daur ulang bisa menggelupas
3. Jika sudah mengelupas kita bisa lihat hasil kertas kita apakah berhasil / tidak

     Ingat ya mas mbak jika kita memiliki produk usahakan kita buat sebagus mukin...Kita gak akan rugi kok jika membuat prodak kita sebagus mungkin, justru malah orang bakal bangga dan akan menghargai hasil karya kita dan jika prodduk kita sudah dikenal orang dan karya kita dihargai pasti otomatis kita akan merasa bangga dan senang.

Kami menerima pesanan packing dari bahan daur ulang uang kertas.jika berminat kami memiliki kantor Jl. Kerinci dalam VI No 16B, Sambirejo Rt 3/9 Kadipiro, Solo, Jawa Tengah, Indonesia.